Menurut laporan di FinBold, BlackRock, pengelola aset terbesar di dunia, telah menegaskan kembali keyakinannya pada Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sebagai satu-satunya mata uang kripto yang layak untuk investasi signifikan. Dengan portofolio mata uang kripto senilai $56,41 miliar, lebih dari 99% dialokasikan untuk dua aset ini. Bitcoin memimpin dengan 550.643 BTC yang dipegang, bernilai $52,78 miliar, sementara Ethereum mengikuti dengan 1,037 juta ETH senilai $3,55 miliar. Konsentrasi ini menegaskan keyakinan BlackRock pada nilai jangka panjang dan dominasi pasar mereka, meskipun ada investasi eksplorasi minimal di token dan stablecoin lainnya.
Perjalanan perusahaan di ruang kripto telah ditandai oleh perubahan transformatif, seperti yang ditunjukkan oleh keberhasilan ETF Bitcoin miliknya, yang melebihi $50 miliar dalam aset yang dikelola dalam waktu 11 bulan sejak peluncurannya. Pencapaian ini tidak hanya mendorong harga Bitcoin di atas $100.000 pada awal 2024 tetapi juga menandakan perubahan paradigma dalam adopsi institusi terhadap aset digital. Analis berspekulasi bahwa ETF Bitcoin BlackRock dapat melampaui ETF emas terbesar di dunia dalam aset yang dikelola (AUM), semakin memperkuat statusnya sebagai pelopor dalam investasi kripto institusional.
Terlepas dari fokusnya pada Bitcoin dan Ethereum, minat terbatas BlackRock pada altcoin berkontras dengan eksplorasi institusi yang semakin berkembang pada proyek blockchain seperti ETF Solana (SOL) dan ETF XRP. Perusahaan pesaing, seperti Franklin Templeton dan VanEck, mendukung alternatif ini, dengan aplikasi ETF berbasis futures semakin mendapatkan perhatian. Sementara BlackRock tetap terfokus pada dua aset andalannya, pasar yang lebih luas menandakan potensi diversifikasi saat proyek blockchain baru dan ETF berlomba untuk mendapatkan perhatian institusi.