Menurut laporan di Cointelegraph, jaringan layer-2 Ethereum kini memegang rekor $13,5 miliar dalam stablecoin, mencerminkan adopsi aset kripto yang meningkat dalam transaksi di dunia nyata. Menurut data dari Tie Terminal dan Cointelegraph Markets Pro, total kapitalisasi pasar stablecoin telah mencapai $205 miliar. Yang mendominasi pasar ini adalah Tether (USDT), USD Coin (USDC), dan USDe milik Ethena. Arbitrum One memimpin di antara jaringan layer-2, mengunci $6,75 miliar dalam stablecoin, diikuti oleh Base dengan $3,56 miliar. Pertumbuhan signifikan stablecoin di platform layer-2 menyoroti pentingnya mereka dalam membuat transaksi kripto lebih cepat dan lebih hemat biaya.
Sumber: Cointelegraph
Pasar stablecoin secara keseluruhan telah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten sepanjang tahun 2024, melampaui $200 miliar pada bulan Desember untuk pertama kalinya sejak Maret 2022. Tether (USDT), stablecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, naik dari $91,7 miliar di awal tahun menjadi lebih dari $140 miliar pada 19 Desember, menurut DefiLlama. Sementara itu, USD Coin (USDC) mencapai $42 miliar, meskipun tetap di bawah puncaknya pada Juni 2022 sebesar $55,8 miliar. Peningkatan sirkulasi stablecoin ini menyoroti utilitas mereka dalam pembayaran, pengiriman uang, dan aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), memperkuat peran mereka sebagai “killer use case” dalam ekosistem kripto.
Melihat ke depan hingga tahun 2025, stablecoin diperkirakan akan tumbuh lebih lanjut. Analis seperti Matt Hougan dan Ryan Rasmussen dari Bitwise memprediksi bahwa pasar bisa berlipat ganda menjadi $400 miliar jika regulasi stablecoin disahkan di AS. Demikian pula, CEO B2BINPAY Arthur Azizov melihat potensi pertumbuhan eksplosif karena regulasi MiCA Uni Eropa. Seiring berkembangnya ekonomi kripto, stablecoin siap memainkan peran yang semakin integral dalam keuangan global, menjembatani kesenjangan antara pembayaran tradisional dan teknologi blockchain.